TEORI DZIKIR = TAQARRUB/QURB
Dengan berdzikir kepada-Nya hati akan
menjadi tenteram (QS al-Ra'du: 28). Akan tetapi, ketenteraman hati orang
yang berdzikir itu sebenarnya bukan semata-mata disebabkan adanya dzikir itu
sendiri melainkan dikarenakan kedekatan dengan-Nya. Artinya, ketika
seseorang sedang berdzikir, maka pada dasarnya dia sedang mendekatkan-diri atau
berdekatan dengan-Nya. Kedekatan hati seseorang dengan yang disebut atau
diingat di dalam hatinya inilah yang membuat hati orang itu tenteram, tenang,
nyaman dan bahagia. Apalagi kalau kedekatan dengan yang disebut atau diingat
ini merupakan kedekatan atas dasar cinta. Semakin dia dekat dengan yang disebut
atau diingat, maka hatinya akan semakin tenteram, tenang, nyaman dan bahagia.
Ibarat orang yang saling mencinta, semakin dekat dengan orang yang dicintainya,
maka akan semakin tenteram dan bahagia. Dengan demikian, orang yang dicintai
merupakan sumber kebahagiaan bagi orang yang mencintainya. Demikian pula dengan
Allah. Dia (Allah) merupakan sumber kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan dan
kenyamanan bagi hamba-Nya yang dekat dengan-Nya atau yang mencintai-Nya.
Semakin dekat dengan-Nya, maka hati akan semakin tenteram, tenang, nyaman dan
bahagia. Dalam ungkapan yang lain, semakin dekat seorang hamba dengan Tuhannya,
maka dia akan semakin terlimpahi kasih sayang-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar